Menurut Penelitian, Kurang Tidur Berisiko Osteoporosis Pada Wanita

Kurang tidur memicu Osteoporosis terhadap wanita
JEMBER, Beritadi.com – Jika anda terbiasa kurang tidur, maka waspadalah jangan sampai tidak memperhatikan keadaan dan lupa menjaga keseimbangan tubuh.

Selain itu, kurang tidur menyebabkan lingkaran hitam pada mata atau mata panda.

Dalam penelitian baru ini, pascamenopause pada wanita telah menemukan bahwa mereka yang setiap malamnya tidur tidak lebih dari 5 jam kemungkinan besar memiliki kepadatan mineral tulang (BMD) dan osteoporosis yang lebih rendah.

Sebuah makalah baru-baru ini di Journal of Bone and Mineral Research memberikan laporan lengkap tentang temuan ini.

Penyelidikan ini mengikuti yang sebelumnya, di mana tim menghubungkan tidur pendek dengan kemungkinan patah tulang yang lebih tinggi pada wanita.

Renovasi tulang dan osteoporosis tulang adalah jaringan hidup yang mengalami pembentukan dan resorpsi berkelanjutan. Prosesnya, yang dikenal sebagai remodeling tulang, mengangkat jaringan tulang lama dan menggantikannya dengan jaringan tulang baru.

Jika Anda kurang tidur, salah satu penjelasan ini akan berdampak kurang baik pada remodeling tulang.

Istilah osteoporosis berarti tulang keropos dan mengacu pada suatu kondisi yang berkembang ketika kualitas dan kepadatan tulang sangat berkurang. Osteoporosis lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, dengan wanita yang lebih tua memiliki risiko paling tinggi untuk mengalaminya.

Pada kebanyakan orang, kekuatan dan kepadatan tulang mencapai puncaknya ketika mereka berusia akhir 20-an. Setelah itu, seiring dengan bertambahnya usia, laju resorpsi tulang secara bertahap menyusul pembentukan. Kepadatan tulang wanita berkurang lebih cepat selama beberapa tahun pertama setelah menopause .

Di seluruh dunia, sekitar 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria berusia 50-an dan lebih tua berisiko mengalami patah tulang karena osteoporosis, menurut International Osteoporosis Foundation.

Situs fraktur yang paling umum pada orang dengan osteoporosis adalah pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.

Patah tulang belakang bisa serius, mengakibatkan nyeri punggung yang parah , ketidakteraturan struktural, dan kehilangan ketinggian. Patah tulang pinggul juga menjadi perhatian, karena sering membutuhkan pembedahan dan dapat menyebabkan hilangnya independensi. Mereka juga membawa risiko kematian yang meningkat.

Para peneliti mencatat bahwa tindakan BMD yang lebih rendah di antara kelompok tidur pendek setara dengan yang 1 tahun lebih tua.

Hasilnya independen dari faktor-faktor lain yang berpotensi mempengaruhi mereka, seperti usia, ras, efek menopause, status merokok, penggunaan alkohol, indeks massa tubuh ( BMI ), penggunaan obat tidur, olahraga, dan jenis pemindai kepadatan tulang.

Berita lainnya

Leave Comment Hide Comment