Penelitian: Duduk Berlebihan dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?

Duduk berlebihan meningkatkan serangan jantung
JEMBER, Beritadi.com – Sebelumnya banyak beberapa studi mengungkap bahwa berdiri terlalu lama berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Hal itu disebabkan seiring dengan menambahnya usia, maka risiko hipertensi akan semakin meningkat.

Para ilmuwan dan profesional kesehatan telah menemukan bukti bahwa, terlalu banyak duduk juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Namun, ini sesuatu yang banyak dilakukan orang baik di kantor maupun di waktu luang.

Dalam penelitian sebelumnya, hampir 6.000 orang di Amerika yang berusia di atas 18 tahun ditemukan 1 dari 4 orang duduk selama lebih dari 8 jam sehari.

Berdasarkan data yang telah dihimpun, serta Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penelitian ini menemukan hanya 3% yang aktif duduk kurang dari 4 jam dalam sehari.

"Meskipun menjadi penyebab kematian nomor satu pada wanita, namun secara historis, penyakit ini telah dilemahkan," kata pemimpin penulis Dr Dorothy Sears dari Arizona State University College of Health Solutions di Phoenix, dilansir medicalnewstoday.com

Ia pun menyebutkan bahwa sepertiga dari wanita akan meninggal karena penyakit jantung.

"1 dari 3 wanita yang lebih tua dan setelah menopause akan meninggal karena penyakit jantung. Serta akan mengalami peningkatan risiko penyakit kardiometabolik, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 secara dramatis," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, alasan ini sangat penting untuk memahami bagaimana perilaku berdampak pada risiko ini.

"Karena telah terbukti bahwa duduk lama tidak hanya lazim akan terkena penyakit jantung dan risiko kematian, terutama pada orang dewasa yang lebih tua," tutur Sears.

Selain itu, wanita yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas yang mengambil bagian dalam waktu duduk yang lama kemungkinan besar memiliki risiko kardiometabolik yang sangat kompleks.

Para peneliti menyebutkan, apabila tidak berolahraga atau duduk selama lebih dari 9 jam sehari akan memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan rata-rata 8,5 jam sehari oleh rekan-rekan Hispanik mereka.

Adapun faktor risiko penyakit jantung dan stroke yaitu duduk terlama dan BMI yang lebih besar, serta pengukuran pinggang, serta gula darah puasa yang lebih tinggi, insulin, trigliserida, dan resistensi insulin. "Semua ini adalah faktor risiko penyakit jantung dan stroke," tandasnya.

Berita lainnya

Leave Comment Hide Comment